PT. Tiga Pilar
Sejahtera merupakan perusahaan publik yang bergerak di bisnis makanan (TPS Food) namun mulai memasuki bisnis
perkebunan kelapa sawit (TPS Agro) dan berlokasi di Jl. Grompol Jambangan Km.
5.5 Desa Sepat Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Indonesia.
Cikal bakal TPS diambil
dari nama sang generasi pertama Tan Pia Sioe yang memiliki perusahaan bihun
kering cap Cangkak Ular sejak tahun 1959 di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Pada
tahun 1992 perseroan didirikan dengan nama PT. Tiga Pilar Sejahtera oleh tiga
orang yaitu: Bapak Joko Mogoginta, Bapak Budhi Istanto dan Bapak Priyo
Hadisutanto (Almarhum) dengan produk utamanya adalah bihun kering dan mie
kering.
Perkembangan
perseroan semakin meningkat, lalu perseroan membangun pabrik baru di Karang
Anyar, Jawa Tengah pada tahun 1995. Pada tahun 2000, sejarah perseroan mencatat
berdirinya pabrik makanan terintegrasi seluas 25 hektar yang berlokasi di
Sragen, Jawa Tengah. Dari pabrik inilah berproduksi bermacam produk makanan
olahan / makanan jadi, tak hanya bihun
dan mie kering saja, tetapi juga mie instan, biskuit dan snack.
Pada
tahun 2002 perseroan menerapkan sistem manajemen yang canggih untuk mencapai
perbaikan yang berkelanjutan dalam produktivitas dan efisiensi. Pada tahun yang
sama, demi meningkatkan mutu pengelolaan perseroan melengkapi diri dengan
mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000.
Untuk
mengkukuhkan keberadaannya maka pada tahun 2003 perseroan terdaftar menjadi
perusahaan pabrik dan berubah nama menjadi PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk (TPSF) sebagai perusahaan
terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tanggal 11 Juni 1997 dengan kode
emiten AISA melalui proses backdoor
listing dengan mengakuisisi PT. Asia Inti Selera yang merupakan produsen
mie telor dengan merk dagang Ayam 2 Telor.
Seiring
perkembangan usaha yang pesat, perseroan menjalankan tiga divisi usaha yaitu
Divisi Makanan atau TPS Food, Divisi
Beras atau TPS Rice dan Divisi Kelapa
Sawit atau TPS Palm Oil.
Dibawah
payung TPS Food, melalui beberapa
entitas anak, perseroan memperkuat penetrasi pasar di segmen makanan olahan dan
makanan kecil. Produk TPS Food antara lain mie kering, mie instan, bihun, snack, biskuit dan permen. Tahun 2014
TPS Food gencar melakukan strategi pemasaran dengan gebrakan branding activity, promosi, kemasan baru
maupun inovasi produk.
Mencapkan
eksistensi dibahan pangan pokok, TPS Rice
yang bergerak dalam pengolahan dan distribusi beras mempunyai beberapa pabrik
pengolahan beras dilokasi strategis dimana tempat lumbung padi di Indonesia
berada. Ditahun 2014, TPS Rice
menambah kapasitas produksi sebesar 240.000 ton per tahun sehingga total
kapasitas produksi TPS Rice menjadi
sebesar 480.000 ton per tahun pada akhir tahun 2014, dengan lokasi pabrik beras
di Jawa Barat dan Jawa Tengah. TPS Rice
menjalankan usaha yang profitable
sekaligus dengan misi mendukung program pemerintah mengenai penguatan produksi
beras dalam negeri dan swasembada pangan nasional.
TPS
Palm Oil melalui beberapa entitas
anak bergerak dalam usaha perkebunan dan pabrik kelapa sawit. Tahun 2014
perseroan memperkuat divisi usaha ini dengan mengakuisisi PT. Golden Plantation
(GP) yang bertujuan untuk menjadikan PT. Golden Plantation sebagai perusahaan sub-holding dari perusahaan-perusahaan
yang tergabung dalam Divisi Kelapa Sawit Perseroan, menggantikan PT. Bumi Raya
Investindo (BRI).
Pada
Desember 2014, GP resmi menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia dengan kode emiten GOLL. Di bulan yang sama, perusahaan melalui GP
mengakuisisi PT. Persada Alam Hijau (PAH) yang mempunyai lokasi perkebunan
lokasi perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Muara Tebo, Provinsi Jambi dengan
jumlah lahan tertanam seluas 1.788 hektar sehingga di penghujung tahun 2014 TPS
Palm Oil memiliki lahan tertanam seluas 19.790 hektar.
Melalui
penguatan di tiga divisi usaha ini, perseroan melangkah dengan strategi yang
tepat sasaran untuk mencapai visi dan misi perseroan, mengembangkan usaha
korporasi, memberikan kesejahteraan pada karyawan, memastikan nilai perusahaan
bagi pemangku kepentingan dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi
Indonesia.
Entitas anak / Subsidiaries PT.
Tiga Pilar Sejahtera Food antara
lain: PT Tiga Pilar Sejahtera Jl. Grompol Jambangan
Km. 5.5, Desa Sepat Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen; PT Patra Power
Nusantara Jl. Raya Solo-Sragen, Grompol Batujamus, Dukuh Tekirejo, Desa
Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen 57282; PT Poly Meditra Indonesia Desa
Jumok RT 02/07 Jaten, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar; PT Balaraja
Bisco Paloma Kampung Pasir Kalong RT. 02/RW. 01, Desa Cibadak, Kecamatan
Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten; PT Bumiraya Investindo Alun Graha
Suite 110 Jl. Prof. Dr. Soepomo no. 233, Tebet, Jakarta Selatan; PT Dunia
Pangan Grompol - Jambangan, Km.5.5 Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten
Sragen, Jawa Tengah
Perseroan
mencatat saham baru di Bursa pada tanggal 1 Oktober 2014. Jumlah Saham Ditempatkan
Perseroan setelah Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(PMTHMETD) adalah sebanyak 3.218.600.000 lembar saham.
Pada tahun 2014, Dewan
Standar Akuntansi-Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah mengeluarkan
standar akuntansi baru antara lain :
• PSAK No. 1 (Revisi 2013): Penyajian
laporan keuangan
• PSAK No. 4 (Revisi 2013): Laporan
keuangan tersendiri
• PSAK No. 15 (revisi 2013): Investasi
pada entitas asosiasi dan ventura bersama
• PSAK No. 24 (Revisi 2013): Imbalan
kerja
• PSAK No. 46 (Revisi 2014): Pajak penghasilan
• PSAK No. 48 (Revisi 2014): Penurunan
nilai aset
• PSAK No. 50 (Revisi 2014): Instrumen
keuangan: penyajian
• PSAK No. 55 (Revisi 2014): Instrumen
keuangan: pengakuan dan pengukuran
• PSAK No. 60 (Revisi 2014): Instrumen
keuangan: pengungkapan
• PSAK No. 65: Laporan keuangan
konsolidasian
• PSAK No. 66: Pengaturan bersama
• PSAK No. 67: Pengungkapan kepentingan
dalam entitas lain
• PSAK No. 68: Pengukuran nilai wajar
• ISAK No. 26 (Revisi 2014) : Penilaian
kembali derivatif melekat
Penerapan standar
akuntansi tersebut diisyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015.
Penerapan dini atas standar tersebut tidak diperkenankan. Hingga tanggal
pengesahan laporan keuangan ini, perseroan sedang mengevaluasi dan belum
menentukan dampak dari standar yang direvisi dan yang baru tersebut.
Sumber: Laporan
Tahunan PT. Tiga Pilar Sejahtera Food,
Tbk Tahun 2014.
Tulisan Ini
Untuk Memenuhi Tugas Softskill Mata Kuliah Akuntansi Internasional.
Dosen: Jessica
Barus, SE., MMSI.
Nama: D.N.Hanifa
Universitas
Gunadarma
0 comments:
Posting Komentar