Sabtu, 12 Maret 2016

PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD, TBK



PT. Tiga Pilar Sejahtera merupakan perusahaan publik yang bergerak di bisnis makanan (TPS Food) namun mulai memasuki bisnis perkebunan kelapa sawit (TPS Agro) dan berlokasi di Jl. Grompol Jambangan Km. 5.5 Desa Sepat Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Indonesia.
Cikal bakal TPS diambil dari nama sang generasi pertama Tan Pia Sioe yang memiliki perusahaan bihun kering cap Cangkak Ular sejak tahun 1959 di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Pada tahun 1992 perseroan didirikan dengan nama PT. Tiga Pilar Sejahtera oleh tiga orang yaitu: Bapak Joko Mogoginta, Bapak Budhi Istanto dan Bapak Priyo Hadisutanto (Almarhum) dengan produk utamanya adalah bihun kering dan mie kering.
Perkembangan perseroan semakin meningkat, lalu perseroan membangun pabrik baru di Karang Anyar, Jawa Tengah pada tahun 1995. Pada tahun 2000, sejarah perseroan mencatat berdirinya pabrik makanan terintegrasi seluas 25 hektar yang berlokasi di Sragen, Jawa Tengah. Dari pabrik inilah berproduksi bermacam produk makanan olahan /  makanan jadi, tak hanya bihun dan mie kering saja, tetapi juga mie instan, biskuit dan snack.
Pada tahun 2002 perseroan menerapkan sistem manajemen yang canggih untuk mencapai perbaikan yang berkelanjutan dalam produktivitas dan efisiensi. Pada tahun yang sama, demi meningkatkan mutu pengelolaan perseroan melengkapi diri dengan mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000.
Untuk mengkukuhkan keberadaannya maka pada tahun 2003 perseroan terdaftar menjadi perusahaan pabrik dan berubah nama menjadi PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk (TPSF) sebagai perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tanggal 11 Juni 1997 dengan kode emiten AISA melalui proses backdoor listing dengan mengakuisisi PT. Asia Inti Selera yang merupakan produsen mie telor dengan merk dagang Ayam 2 Telor.
Seiring perkembangan usaha yang pesat, perseroan menjalankan tiga divisi usaha yaitu Divisi Makanan atau TPS Food, Divisi Beras atau TPS Rice dan Divisi Kelapa Sawit atau TPS Palm Oil.
Dibawah payung TPS Food, melalui beberapa entitas anak, perseroan memperkuat penetrasi pasar di segmen makanan olahan dan makanan kecil. Produk TPS Food antara lain mie kering, mie instan, bihun, snack, biskuit dan permen. Tahun 2014 TPS Food gencar melakukan strategi pemasaran dengan gebrakan branding activity, promosi, kemasan baru maupun inovasi produk.
Mencapkan eksistensi dibahan pangan pokok, TPS Rice yang bergerak dalam pengolahan dan distribusi beras mempunyai beberapa pabrik pengolahan beras dilokasi strategis dimana tempat lumbung padi di Indonesia berada. Ditahun 2014, TPS Rice menambah kapasitas produksi sebesar 240.000 ton per tahun sehingga total kapasitas produksi TPS Rice menjadi sebesar 480.000 ton per tahun pada akhir tahun 2014, dengan lokasi pabrik beras di Jawa Barat dan Jawa Tengah. TPS Rice menjalankan usaha yang profitable sekaligus dengan misi mendukung program pemerintah mengenai penguatan produksi beras dalam negeri dan swasembada pangan nasional.
TPS Palm Oil melalui beberapa entitas anak bergerak dalam usaha perkebunan dan pabrik kelapa sawit. Tahun 2014 perseroan memperkuat divisi usaha ini dengan mengakuisisi PT. Golden Plantation (GP) yang bertujuan untuk menjadikan PT. Golden Plantation sebagai perusahaan sub-holding dari perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Divisi Kelapa Sawit Perseroan, menggantikan PT. Bumi Raya Investindo (BRI).
Pada Desember 2014, GP resmi menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten GOLL. Di bulan yang sama, perusahaan melalui GP mengakuisisi PT. Persada Alam Hijau (PAH) yang mempunyai lokasi perkebunan lokasi perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Muara Tebo, Provinsi Jambi dengan jumlah lahan tertanam seluas 1.788 hektar sehingga di penghujung tahun 2014 TPS Palm Oil memiliki lahan tertanam seluas 19.790 hektar.
Melalui penguatan di tiga divisi usaha ini, perseroan melangkah dengan strategi yang tepat sasaran untuk mencapai visi dan misi perseroan, mengembangkan usaha korporasi, memberikan kesejahteraan pada karyawan, memastikan nilai perusahaan bagi pemangku kepentingan dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi Indonesia.  
Entitas anak /  Subsidiaries PT. Tiga Pilar Sejahtera Food antara lain: PT Tiga Pilar Sejahtera Jl. Grompol Jambangan Km. 5.5, Desa Sepat Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen; PT Patra Power Nusantara Jl. Raya Solo-Sragen, Grompol Batujamus, Dukuh Tekirejo, Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen 57282; PT Poly Meditra Indonesia Desa Jumok RT 02/07 Jaten, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar; PT Balaraja Bisco Paloma Kampung Pasir Kalong RT. 02/RW. 01, Desa Cibadak, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten; PT Bumiraya Investindo Alun Graha Suite 110 Jl. Prof. Dr. Soepomo no. 233, Tebet, Jakarta Selatan; PT Dunia Pangan Grompol - Jambangan, Km.5.5 Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah
            Perseroan mencatat saham baru di Bursa pada tanggal 1 Oktober 2014. Jumlah Saham Ditempatkan Perseroan setelah Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) adalah sebanyak 3.218.600.000 lembar saham.
Pada tahun 2014, Dewan Standar Akuntansi-Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah mengeluarkan standar akuntansi baru antara lain :
• PSAK No. 1 (Revisi 2013): Penyajian laporan keuangan
• PSAK No. 4 (Revisi 2013): Laporan keuangan tersendiri
• PSAK No. 15 (revisi 2013): Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama
• PSAK No. 24 (Revisi 2013): Imbalan kerja
• PSAK No. 46 (Revisi 2014): Pajak penghasilan
• PSAK No. 48 (Revisi 2014): Penurunan nilai aset
• PSAK No. 50 (Revisi 2014): Instrumen keuangan: penyajian
• PSAK No. 55 (Revisi 2014): Instrumen keuangan: pengakuan dan pengukuran
• PSAK No. 60 (Revisi 2014): Instrumen keuangan: pengungkapan
• PSAK No. 65: Laporan keuangan konsolidasian
• PSAK No. 66: Pengaturan bersama
• PSAK No. 67: Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain
• PSAK No. 68: Pengukuran nilai wajar
• ISAK No. 26 (Revisi 2014) : Penilaian kembali derivatif melekat
Penerapan standar akuntansi tersebut diisyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standar tersebut tidak diperkenankan. Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan ini, perseroan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar yang direvisi dan yang baru tersebut.





Sumber: Laporan Tahunan PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Tahun 2014.
Tulisan Ini Untuk Memenuhi Tugas Softskill Mata Kuliah Akuntansi Internasional.
Dosen: Jessica Barus, SE., MMSI.
Nama: D.N.Hanifa
Universitas Gunadarma

0 comments:

Posting Komentar

 

Welcome Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang