- IFRS (Asia, Eropa, Amerika)
Benua Asia
Indonesia
merupakan salah satu negara yang menyuguhkan pelaporan keuangan yang
dikonvergensi dengan Internasional Financial Reporting Standard (IFRS). Saat
ini banyak negara di Eropa, Asia, Afrika, dan Amerika yang telah menerapkan
IFRS, karena implementasi itu memungkinkan pelaporan keuangan dari negara
tersebut dapat diterima dan diakui secara global.
Konvergensi
IFRS ini dirumuskan oleh Dewan Standar Akuntansi keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia (DSAK-IAI). “Sejak 1 Januari 2012 Indonesia telah mengadopsi IFRS”
ujar ketua DSAK-IAI, Rosita Uli Sinaga pada seminar internasional IFRS di JW
Marriot, Jakarta. IFRS pada 1 Januari 2012 secara material sama dengan IFRS
versi 1 Januari 2009. Penerapan IFRS dengan standar principal based dan diakui
secara internasional menghadapi beberapa tantangan.
“Pergeseran
dari rule based standard ke principal based standard memerlukan perubahan pola
pikir dikalangan profesional akuntan” tutur Rosita. Konvergensi IFRS memaksa
akuntan Indonesia belajar banyak tentang standar akuntansi baru. Sementara itu
pada pencapaian di tahun 2012, telah dilakukan revisi atas beberapa peraturan
standar akuntandi keuangan. Untuk program kerja 2013, DSAK mencoba beberapa
hal, salah satunya mencoba mengimplementasikan annual improvement standar
akuntansi keuangan yang berbasis IFRS 1 Januari 2009 menjadi IFRS 1 Januari
2013.
Benua Eropa
Pada
tahun 2002, Uni Eropa menyetujui sebuah aturan akuntansi yang mengharuskan
semua perusahaan Uni Eropa yang terdaftar dalam sebuah pasar resmi untuk
mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka yang dimulai pada tahun
2005. Negara-negara dibebaskan untuk memperluas persyaratan ini bagi semua
perusahaan, bukan hanya perusahaan yang terdaftar, termasuk laporan keuangan
perusahaan lain.
Laporan Keuangan
Laporan
keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan, laporan laba rugi, laporan kas,
laporan perubahan ekuitas (atau laporan laba rugi dan pengeluaran yang diakui),
dan catatan penjelasan.
Kewajiban
untuk menggunakan IFRS bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa efek
(listed companies) merupakan salah satu perubahan paling signifikan
dalam sejarah regulasi akuntansi;
Regulator berharap bahwa penggunaan
IFRS dapat meningkatkan:
1. Komparabilitas laporan keuangan;
2. Meningkatkan transparansi perusahaan
dan kualitas pelaporan keuangan sehingga menguntungkan investor.
Adopsi
IAS / IFRS di Uni Eropa merupakan hal yang wajib dan melibatkan berbagai negara
dengan akuntansi yang berbeda standar.
Benua Amerika
Di
Amerika Serikat, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) bekerja sama dengan
Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB) untuk mengurangi atau menghilangkan
perbedaan antara Amerika Serikat Generally Accepted Accounting Principles (US
GAAP) dan IFRS, khususnya sesuai dengan program konvergensi ditata oleh 2.006
nota kesepahaman, yang diperbarui pada tahun 2008.
Proyek
jangka pendek menuju konvergensi antara US GAAP dan IFRS melibatkan perubahan
salah satu standar papan untuk lebih menyelaraskan mereka dengan dewan lain,
bersama-sama mengeluarkan standar baru. Beberapa proyek jangka pendek dan
tindakan yang sesuai diambil tercantum di bawah ini. Pelaporan segmen: standar
baru, IFRS 8 Pelaporan segmen, dikeluarkan pada tahun 2006.
Pilihan
nilai wajar US GAAP telah diubah untuk menyertakan opsi nilai wajar pada tahun
2007. Perusahaan patungan IFRS 11 Pengaturan Joint dikeluarkan pada pajak 2011.
Rancangan
paparan bersama diterbitkan pada tahun 2009. Update ke nota kesepahaman pada
tahun 2008 memperkenalkan proyek konvergensi jangka panjang, termasuk berikut.
Penghentian Pengakuan: kedua papan yang dikeluarkan amandemen standar akuntansi
mereka. nilai wajar pengukuran: FASB Statement No. 257 dan IFRS 13 diterbitkan
pada tahun 2011. Instrumen keuangan dengan karakteristik ekuitas: makalah
diskusi bersama dirilis. pengakuan pendapatan: papan dikeluarkan proposal
bersama pada tahun 2010.
Dalam
laporan bersama yang diterbitkan pada tahun 2012, IASB dan FASB menyatakan
bahwa sebagian besar proyek-proyek jangka pendek yang diuraikan dalam nota
kesepahaman telah selesai, dan bahwa prioritas yang lebih besar sekarang sedang
ditempatkan pada proyek-proyek jangka panjang.
- Standar Pelaporan dan Pengungkapan
Perkembangan Pengungkapan
Perkembangan
sistem pengungkapan sangat berkaitan dengan perkembangan sistem akuntansi.
Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan,
sistem hukum, ikatan politik dan ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi, tingkat
pendidikan, budaya dan pengaruh lainnya.
Perbedaan
nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola
perusahaan dan keuangan. Di Amerika Serikat, Inggris dan negara Anglo Amerika
lainnya, pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan
perusahaan sehingga menjadi sangat maju. Dipasar-pasar tersebut, kepemilikan
cenderung tersebar luas diantara banyak pemegang saham dan perlindungan
terhadap investro sangat ditekankan. Investor institusional memainkan peranan
yang semakin penting dinegara-negara ini, menurut pengembalian keuangan dan
nilai pemegang saham yang meningkat.
Dikebanyakan
negara-negara lain (seperti Perancis, Jepang dan beberapa negara pasar yang
berkembang), kepemilikan saham masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank (dan
atau pemilik keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan
perusahaan. Bank-bank ini, kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak informasi
mengenai posisi keuangan dn aktivitas perusahaan.
Evolusi Pengungkapan Korporasi
Kewajiban
dan praktik-praktik pengungkapan korporasi dipengaruhi oleh sejumlah hal antara
lain sebaga berikut :
1. Pengaruh Pasar Modal
Dalam
ekonomi yang komparatif, pengungkapan koorperasi merupakan saran untuk
menyalurkan akuntabilitas koorpererasi kepada para penyedia modal (investor)
dan untuk mempermudah alokasi sumber daya untuk pemanfaatan yang paling
produktif.
Suatu
koorperasi perlu menarik modal dalm jumlah yang sangat besar untu pembiayaan
aktivitas produksi dan distribusi yang ekstensif. Oleh karena itu pembiayaan
internal sangat bergantung pada modal ekternal yang diinvestasikan oleh para
investor pada sebuah koorperasi, sebagai timbal balik, seorang investor
memerlukan pengungkapan (transparasi koorperasi) dimana para investro tersebut
dapat menilai kualitas saham yang ereka tanamkan.
2. Kaitan Konseptual antara
pengungkapan yang meningkat dan biaya modal perusahaan dari teori perusahaan
perilaku investasi dalam kondisi ketidak pastian, yaitu : Dalam dunia ketidak
pastian, para investor memandang pengembalian dari investasi sekuritas sebagai
uang yang diterima sebagai konsekwensi kepemilikan. Karena adanya ketidak
pastian pengembalian ini dipandang dalam pengertian probabilistik.
Praktik Pelaporan Dan
Pengungkapan
Aturan
pengungkapan sangat berbeda di seluruh dunia dalam beberapa hal seperti laporan
arus kas dan perubahan ekuitas, transaksi pihak terkait, pelaporan segmen,
nilai wajar aktiva dan kewajiban keuangan dan laba per saham. Pada bagian ini
perhatian dipusatkan pada :
1. Pengungkapan informasi yang melihat
masa depan “Informasi yang melihat ke masa depan” yang mencakup :
·
Ramalan
pendapatan, laba rugi, laba rugi per saham (EPS), pengeluaran modal, dan pos
keuangan lainnya.
·
Informasi
prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu
pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiskal, dan proyeksi
jumlah.
·
Laporan
rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan.
·
Kebanyakan
perusahaan di masing-masing negara menyajikan pengungkapan informasi mengenai
rencana dan tujuan manjemen. Sebaliknya lebih sedikit perusahaan yang
mengungkapkan ramalan, dari paling rendah dua perusahaan di Jepang dan paling
tinggi 31 perusahaan di Amerika Serikat. Kebanyakan ramalan di AS dan Jerman
menyangkut pengeluaran modal, bukan laba dan penjualan.
2. Pengungkapan Segmen
Permintaan
investor dan analis akan informasi mengenai hasil operasi dan keuangan segmen
industri tergolong signifikan dan semakin meningkat. Contoh, para analis
keuangan di Amerika secara konsisten telah meminta data laporan dalam bentuk
disagregat yang jauh lebih detail dari yang ada sekarang. Standar Pelaporan
Keuangan Internasional (IFRS) juga membahas pelaporan segmen yang sangat
mendetail. Laporan ini membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami
secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh
terhadap keseluruhan perusahaan.
3. Laporan arus kas dan arus dana IFRS
dan standar akuntansi di Amerika Serikat, Inggris, dan sejumlah besar
negara-negara lain mengharuskan penyajian laporan arus kas.
4. Pengungkapan tanggung jawab sosial
Saat ini perusahaan dituntut untuk menunjukkan rasa tanggung jawab kepada
sekelompok besar yang disebut sebagai pihak-pihak yang berkepentingan
(stakeholders) – karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah, kelompok aktivis,
dan masyarakat umum. Informasi mengenai kesejahteraan karyawan telah lama
menjadi perhatian bagi organisasi buruh. Bidang permasalahan yang yang menjadi
perhatian terkait dengan kondisi kerja, keamanan pekerjaan, kesetaraan dalam
kesempatan, keanekaragaman angkatan kerja dan tenaga kerja anak-anak.
Pengungkapan karyawan juga diminati oleh para investor karena memberikan
masukan berharga mengenai hubungan kerja, biaya, dan produktivitas perusahaan.
5. Pengungkapan khusus bagi para
pengguna laporan keuangan non domestik dan atas prinsip akuntansi yang
digunakan Laporan keuangan dapat berisi pengungkapan khusus untuk mengakomodasi
para pengguna laporan keuangan nondomestik. Pengungkapan yang dimaksud seperti
:
·
Penyajian
ulang untuk kenyamanan” informasi keuangan ke dalam mata uang non domestik
·
Penyajian
ulang hasil dan posisi keuangan secara terbatas menurut keompok kedua standar
akuntansi
·
Satu
set lengkap laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kelompok kesua standar
akuntansi; dan beberapa pembahasan mengenai perbedaan antara prinsip akuntansi
yang banyak digunakan dalam laporan keuangan utama dan beberapa set prinsip
akuntansi yang lain.
Banyak
perusahaan di negara-negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai
bahasa utama juga melakukan penerjemahan seluruh laporan tahunan dari bahasa
negara asal ke dalam bahasa Inggris. Juga, beberapa perusahaan menyusun laporan
keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi yang diterima secara lebih luas
daripada standar domestik (khususnya IFRS atau GAAP AS) atau yang sesuai dengan
baik standar domestik maupun kelompok kedua prinsip akuntansi.
Sumber :
Sukarmanto, Edi, 2015, Penyeragaman Standar Akuntansi
Internasional, Kinerja, Vol.3 No.1 Oktober.
Tulisan ini untuk memenuhi tugas softskill mata kuliah
Akuntansi Internasional.
Dosen : Jessica Barus , SE., MMSI.
Nama : D.N.Hanifa
Universitas Gunadarma
0 comments:
Posting Komentar